Halaman

Senin, 12 November 2012

Gebrakan Linux Desktop KDE 4 dengan Framework QT

Tidak seperti di Windows yang hanya menyediakan satu jenis Desktop, di Linux, Anda akan menemui berbagai pilihan Desktop. Ini merupakan kelebihan dari Linux, sehingga Anda bisa memilih desktop mana yang cocok akan digunakan dan fasilitas sesuai yang Anda inginkan. Salah satunya adalah KDE (K Desktop Environment). KDE merupakan desktop Linux yang banyak digunakan saat ini. Desktop ini memiliki segmentasi pasar untuk orang yang menyukai desktop yang mudah dikonfigurasi dan dengan aplikasi yang sangat lengkap. Ini ditandai dengan banyaknya aplikasi (hampir semua jenis aplikasi ada disini) serta konfigurasi desktop yang sampai hal–hal yang kecil seperti kelakuan window pada saat di double klik. Desktop ini menggunakan framework QT [baca: cute] sebagai pustaka grafisnya, sehingga aplikasi yang berbasis QT akan bisa menyesuaikan diri dengan desktop KDE. KDE juga sangat cocok bagi pengguna yang baru mengenal Linux, setelah sebelumnya menggunakan Windows.



Tampilan Dekstop dengan KDE 4.1.0
Tampilan Dekstop dengan KDE 4.1.0


Pada 29 Juli 2008 KDE meluncurkan KDE versi 4.1.0. Sudah sekitar 4 bulan kurang lebih dirilis. Semua orang berdecak kagum dengan perubahan paling signifikan dari KDE 4.1.0 yaitu pengenalan engine for generating desktop dan panel windows yang disebut dengan Plasma. The new desktop Shell Plasma hadir dengan banyak fitur. Desktop Plasma memberikan interface desktop yang baru, meliputi panel, menu dan widgets seperti yang terdapat pada fungsi dashboard. Kwin, KDE Window Manager sekarang mendukung penuh terhadap efek grafis tingkat lanjut sehingga memudahkan Anda dalam berinteraksi dengan Windows. Banyak sekali aplikasi bawaan KDE yang menunjukkan perkembangan berarti. Okular, viewer dokumen terbaru dan Dolphin, file manager baru adalah beberapa kemajuan yang berhasil diwujudkan oleh pengembang KDE versi ini. Dari segi tampilan KDE 4.1.0 juga sangat cantik. KDE4's full-featured applications run natively on Linux, BSD, Solaris, Windows and Mac OS X. Kok bisa? Itulah inovasi tanpa batas alias multiplatform. KDE 4.2 versi Beta 1 juga sudah tersedia untuk testers dan reviewers yang diluncurkan pada 26 November lalu. Ada apa dengan pengembangan selanjutnya? Mari kita nantikan hasil akhirnya.


Tampilan Dekstop dengan KDE 4.1.0
Variasi Tampilan Dekstop dengan KDE 4.1.0


framework Qt [baca: cute] yang digunakan dalam pembuatan KDE adalah salah satu proyek open source yang cukup besar, yaitu KDE, juga mengandalkan Qt sebagai fondasi dasarnya. Framework yang digunakan pada KDE 4 adalah Qt 4. What’s Qt framework actually? Qt yang diklaim dengan code less, create more and deploy everywhere merupakan cross-platform application framework dari Trolltech AS (Norwegia). Qt menggunakan GUI dalam membangun aplikasi dan dapat dideploy pada banyak desktop serta embedded di sistem operasi [Windows, Mac OS, Linux/X11, Windows CE, S60 (coming soon)], tanpa harus mengubah kembali kode sumber (source code) yang sudah dibuat. Penggunaan Qt untuk membangun sebuah program akan banyak menolong sang programer. Selain kaya akan berbagai rutin untuk menyusun antarmuka grafis (GUI), Qt juga menyertakan beragam fungsi-fungsi untuk operasi file, network, struktur data, XML, basis data, dan lain sebagainya.

Qt mendukung bahasa C++ dan Java (meski ada juga yang diport untuk phyton dan Ruby). Qt tersedia dalam dua lisensi, komersil dan juga open source. Untuk open source Qt digunakan dalam proyek KDE, KOffice, VLC Media Player, Amarok 2 dan Marble. Qt sangat banyak diaplikasikan, diantaranya dalam Cross Platform Development, Advanced GUI Development, Advanced Visualization, Linux Device Creation, Qt on the desktop, Qt embedded devices dan Qt in consumer electronics. Pada desktop, Qt digunakan dalam pembangunan Google Earth, Skype, Adobe Photoshop Album dan Walt Disney Animation Studios, sedangkan untuk device, diantaranya Sony, Nokia, Motorola, Philips, Panasonic dan masih banyak lagi. Qt menjadikan pembuatan suatu aplikasi menjadi lebih mudah karena complete-nya fitur yang disediakan terlebih lagi dengan kemampuannya yang cross-platform sehingga bisa membuat aplikasi di berbagai platform tanpa harus mengubah source code yang sudah dibuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar