Halaman

Kamis, 01 November 2012

Pentingnya Desain Interaksi Dalam Pemasaran Online



Website adalah salah satu cara yang mudah dan murah untuk memperkenalkan dan meluncurkan bisnis, tapi persaingan bisnis di internet juga sangat keras. Dengan persaingan yang keras ini, kita sebagai online marketer harus berlomba lomba untuk menarik perhatian calon calon pelanggan kita, dan terlebih lagi membuat mereka nyaman dengan (online) service yang kita berikan, dari situlah Interaction Design berkembang. Di artikel ini saya akan mencoba menjelaskan tentang apa itu interaction design dan bagaimana untuk mempraktekkannya.

Apa itu Interaction Design?
Definisi Interaction Design alias desain interkasi sendiri agak tidak jelas batasnya. Ada user experience design, information architecture, usability specialist, social design, design technologist dan segudang job lain yang namanya lain, tapi prakteknya mirip. Artikel ini menganggap semua job di atas sebagai “interaction design practitioners”.

Desain interaksi bukan mempelajari bagaimana menjual lebih banyak, atau bagaimana buat gambar bling bling sehingga banyak orang yang tertarik dengan produk kita. Desain interaksi mempelajari tentang user atau calon customer, apa tujuan mereka memakai produk, bagaimana caranya mereka berinteraksi dengan produk. Dengan data data yang kita peroleh, kita bisa memembuat produk menjadi lebih baik, lebih intuitif dan lebih mudah dipakai sehingga pelanggan kita lebih produktif, lebih nyaman.

Apa gunanya Desain Interaksi di Dunia Bisnis?
Dengan desain interaksi yang baik, kita bisa memotong pengeluaran dan menambah penghasilan. Kok bisa? Misalnya, perusahaan A membuat produk software akutansi, tapi karena software-nya tidak cukup jelas untuk pelanggan mereka, perusahaan terpaksa harus sering mengirimkan tenaga kerja ahli untuk melatih pelanggannya. Dengan interaksi yang cukup intuitif, pelanggan akan lebih jarang membutuhkan bantuan, baik lewat telepon ataupun tatap muka, dengan begitu perusahaan pun menghemat.

Studi tentang (calon) pelanggan kita bukan hanya bisa menghemat uang, tapi juga bisa menghemat waktu. Contoh lagi, development team dari website KlikBCA bingung, banyak orang yang menelpon minta penerangan tentang KlikBCA, customer support-nya tidak cukup untuk menangani semua. Lalu mereka berniat membuat video yang menjelaskan step by step cara mendaftar jadi klien KlikBCA. Tapi setelah ada desain interkasi yang mempelajari user dari website KlikBCA, ditemukan bahwa website KlikBCA terlalu lambat untuk diakses. Setelah itu tim pengembang memutuskan untuk membuat 1 halaman dengan screenshot dan text, sebagai pengganti video. Lebih cepat di-mplementasi dan lebih berguna bagi customer.

Tertarik dengan Design Interaksi?
Saya berharap sekarang Anda sudah tertarik untuk setidaknya mempelajari sedikit tentang idesain interaksi. Saya percaya bahwa riset desain interaksi harus dilakukan terus-terusan, karena user kita akan berubah dan kita harus tetap bisa support mereka kalau ingin produk kita selalu sukses dan inovatif. Dalam setiap pembuatan atau re-design website, produk atau aplikasi, kita harus memperhatikan apa yang user mau. Apa yang harus kita lakukan untuk memastikan kalau produk kita berguna buat user?
  • Belajar tentang user
    Ada banyak cara untuk mempelajari user, dari survei,wawancara, focus group atau site visit (datang ke tempat user untuk melihat bagaimana mereka menggunakan product Anda).
    • Apa yang harus dipelajari?
      1. Apa tujuan user menggunakan produk Anda?

      2. Task apa yang dilakukan user untuk mencapai tujuannya?

      3. Lingkungan kerja

      4. Apakah produk kita bisa membantu user untuk mencapai tujuannya

  • Mendesign bersama user
    1. Structuring Information

    2. Prototyping

    3. After development test

Tidak ada komentar:

Posting Komentar